November 15, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Diskriminasi minyak sawit berdampak pada kepentingan nasional Indonesia: resmi

Diskriminasi minyak sawit berdampak pada kepentingan nasional Indonesia: resmi

MUMBAI, India (ANTARA) – Diskriminasi yang dilakukan india terhadap minyak sawit menghambat kepentingan nasional, kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuka, Rabu.

Ia mengatakan, kelapa sawit merupakan kepentingan nasional yang strategis karena menyumbang 3,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Oleh karena itu, diskriminasi terhadap minyak sawit merugikan kepentingan dan keamanan nasional kita,” ujarnya pada Konferensi Minyak Nabati Berkelanjutan (SVOC) ke-2 di Mumbai, India.

Jutaan petani kecil di Indonesia sangat bergantung pada produk kelapa sawit, sehingga pemerintah tidak akan berpangku tangan jika terjadi situasi yang mengganggu penghidupan mereka, ujarnya.

“Kami tidak akan membebani mereka karena itu bertentangan dengan konstitusi kami,” tegasnya mengacu pada Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR).

Sambuka mengemukakan bahwa minyak sawit Indonesia mempunyai potensi untuk memenuhi permintaan global akan minyak nabati berkelanjutan.

Namun, ia menekankan perlunya memperbaiki citra negatif yang terkait dengan produk tersebut.

Dengan produksi minyak sawit Indonesia sebesar 46,7 juta ton pada tahun 2022, maka negara ini memiliki posisi strategis untuk menjadi “penentu” pasokan minyak sawit global dan akan menjadi produsen utama minyak sawit, ujarnya.

Sayangnya, kelapa sawit dianggap sebagai sumber gangguan, menimbulkan gangguan kesehatan dan degradasi lingkungan, tambahnya.

Sambuka mendesak semua pihak untuk meyakinkan konsumen global tentang keberlanjutan minyak sawit.

Ia menegaskan, minyak sawit merupakan salah satu minyak nabati yang sangat mematuhi standar standar, antara lain yang ditetapkan oleh Round Table for Sustainable Palm Oil (RSPO), Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO), dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). .

Ia menekankan bahwa konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina akan meningkatkan permintaan minyak nabati yang lebih andal dan berkelanjutan dengan harga terjangkau.

READ  Indonesia dan Australia menandatangani MoU untuk meningkatkan kerja sama EV

“Diskriminasi terhadap minyak sawit tidak akan berpengaruh, sebaliknya hanya akan merugikan industri pangan, kosmetik, dan energi global karena kelangkaan bahan utama tersebut,” tambahnya.

Berita terkait: RI, Malaysia, UE membentuk kelompok kerja regulasi deforestasi
Berita terkait: Indonesia mengalihkan ekspor minyak sawit ke Afrika melalui EUDR

Diterjemahkan oleh: Ade J, Kenzu
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2023