Desember 24, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

DBS berpartisipasi dalam proyek dana campuran senilai $286 juta di Indonesia

DBS berpartisipasi dalam proyek dana campuran senilai $286 juta di Indonesia

SINGAPURA – Bank DBS akan memberikan pinjaman dalam jumlah yang tidak diungkapkan melalui proyek pembiayaan campuran untuk menyediakan air bersih ke tiga kota di Indonesia.

Pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara ini termasuk di antara penandatangan perjanjian pinjaman di Forum Air Dunia di Bali pada tanggal 21 Mei.

Turut hadir pula perwakilan dari perusahaan pengolahan air Indonesia, Karian Water Services, Bank Pembangunan Asia, Korporasi Keuangan Internasional, dan Bank Ekspor-Impor Korea, lembaga kredit ekspor resmi Korea Selatan.

Total proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 3,4 triliun rupiah (S$285,8 juta), menandai pertama kalinya kombinasi dana sektor publik dan swasta digunakan di sektor air bersih di negara ini.

Proyek-proyek keuangan campuran tersebut menggabungkan “modal katalis” (dalam bentuk hibah atau pinjaman lunak) untuk mengurangi biaya pembiayaan, dan menarik sumber modal swasta.

Proyek air ini bertujuan untuk membangun sistem distribusi regional yang akan menyediakan pipa air baru kepada sekitar dua juta penduduk di Jakarta, Tanggerang, dan Tangsel.

Perjanjian pinjaman ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kemitraan publik-swasta antara Karian Water Services dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Proyek Pasokan Air Regional Karian-Serbong yang diumumkan pada tahun 2021.

DBS adalah penasihat keuangan untuk Karian Water Services.

Ganesh Padmanaban, Head of Project Finance, Corporate Banking Group, DBS, mengatakan proyek ini akan mengurangi ketergantungan pada ekstraksi air tanah sebagai sumber air domestik dan industri.

Hal ini juga akan memecahkan masalah polusi tanah di salah satu kota terbesar di dunia.

Dia menggambarkan rencana keuangan campuran sebagai “cara inovatif untuk membuka modal guna mempercepat pembangunan infrastruktur penting.”

“Ini merupakan bukti kekuatan tindakan kolektif dan peran kemitraan publik-swasta dalam membantu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya. Bloomberg