Sejak deteksi langsung riak ruang-waktu pertama yang dikenal sebagai gelombang gravitasi diumumkan pada 2016, para astronom secara teratur mendengar cincin lubang hitam melintasi alam semesta. Proyek seperti Gravitational-Wave Laser Interferometer Observatory (dikenal sebagai LIGO) mereka menemukan hampir 100 Tabrakan lubang hitam (dan terkadang bintang neutron), yang mengguncang jalinan alam semesta dan mengirimkan gelombang tak terlihat beriak melalui ruang angkasa.
Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa LIGO akan segera mendengar jenis getaran lain di luar angkasa: kepompong gas yang mudah menguap yang dipancarkan dari bintang yang sekarat. Peneliti Universitas Northwestern menggunakan simulasi komputer canggih dari bintang masif untuk menunjukkan bagaimana kepompong ini dapat menghasilkan gelombang gravitasi yang “tidak mungkin diabaikan”, menurut penelitian yang dipresentasikan minggu ini pada pertemuan ke-242. Masyarakat Astronomi Amerika. Mempelajari riak-riak ini dalam kehidupan nyata dapat memberikan wawasan tentang kematian bintang raksasa yang kejam.
More Stories
Roket Falcon 9 SpaceX berhenti sebelum diluncurkan, miliarder dalam misi khusus
Bagaimana lubang hitam bisa menjadi begitu besar dan cepat? Jawabannya terletak pada kegelapan
Seorang mahasiswa Universitas North Carolina akan menjadi wanita termuda yang melintasi batas luar angkasa dengan kapal Blue Origin