BENGALURU: Sebagian besar mata uang dan saham Asia menguat pada hari Rabu. Data harga produsen AS yang lemah memicu harapan akan inflasi harga konsumen yang terkendali, dengan rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia yang memimpin di kawasan ini.
Rupiah menguat 1% terhadap greenback mencapai level tertinggi sejak 21 Maret, sementara saham lokal menguat 0,8%.
Pendapatan pemerintah Indonesia stabil pada bulan Juli, kata menteri keuangan pada hari Selasa, di tengah peningkatan belanja, karena ibu kota baru, Nusantara, diharapkan dapat menarik minat investor.
Analis juga memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya.
“Rupee berjalan dengan baik? Selain itu, BI mungkin memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa Federal Reserve siap sebelum memulai pemotongannya,” kata analis Barclays.
Ringgit Malaysia menguat 0,5%, mengikuti jejak rupiah. Pasar saham datar.
Perekonomian negara tersebut tumbuh pada laju tercepat dalam 18 bulan pada kuartal kedua, menurut jajak pendapat Reuters.
Data PDB Malaysia akan dirilis pada hari Jumat.
Selain Tiongkok dan Malaysia, pasar saham lain di negara berkembang Asia menguat menjelang angka inflasi utama AS yang dapat menambah ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
Saham di Singapura dan Filipina masing-masing naik 0,4% dan 0,6%.
Mata uang di kawasan ini sebagian besar menguat, dengan dolar Taiwan dan won Korea Selatan menguat 0,5%.
Saham-saham di Bangkok naik 0,4% dan baht Thailand terakhir menguat 0,2% terhadap dolar AS, melemah setelah harga produsen AS melemah memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Pengadilan Thailand diperkirakan akan memutuskan apakah Perdana Menteri Shretha dapat dipecat setelah kurang dari satu tahun menjabat karena melanggar “standar etika” dengan menunjuk Phichit Suenban yang sebelumnya dipenjara ke dalam kabinetnya.
“Jika perdana menteri selamat dari kasus ini, hal ini akan sangat positif bagi aset Thailand karena akan mengurangi ketidakpastian politik,” kata Boon Panichbipool, ahli strategi pasar di Krung Thai Bank, merujuk pada volatilitas di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara. – Reuters
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia