PT Rimba Raya Conservation menjadi salah satu perusahaan di baliknya Skema penggantian kerugian karbon terbesar di duniaBloomberg melaporkan pada hari Kamis bahwa mereka baru-baru ini meraih kemenangan hukum yang signifikan di Indonesia.
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memenangkan Rimba Raya, membatalkan keputusan pemerintah Indonesia yang mencabut izin perusahaan untuk mengoperasikan rawa gambut tropis seluas 36.000 hektar (139 mil persegi) di Kalimantan Tengah di pulau Kalimantan.
Putusan pengadilan ini mengizinkan dimulainya kembali operasi di lokasi Proyek Luas Konservasi Rimba Raya.
Menurut Ketua Dewan Direksi perseroan, Rasmin Vidjaja, upaya tersebut kini akan fokus pada pembangunan kembali kapasitas proyek yang sempat berkurang akibat pembatalan izin tersebut.
Selain itu, Konservasi Rimba Raya bekerja sama dengan mitranya untuk menyelesaikan perselisihan yang sedang berlangsung, Bumi tanpa batasberada di Hong Kong.
Proyek Rimba Raya, yang mencakup wilayah yang sebanding dengan luas Las Vegas, menciptakan kredit karbon dengan melindungi sejumlah besar hutan.
Kawasan ini berfungsi sebagai zona penyangga antara perkebunan kelapa sawit dan Taman Nasional Tanjung Puting, yang merupakan habitat penting bagi salah satu populasi orangutan liar yang tersisa di dunia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, yang bermaksud mengajukan banding atas putusan tersebut, belum memberikan komentar atas putusan pengadilan tersebut.
Terkait: Indonesia mencabut izin proyek penggantian kerugian karbon Rimba Raya di pulau Kalimantan
Diproduksi oleh Rimba Raya, penyeimbangan karbon adalah cara untuk mencapai tujuan iklim dengan memungkinkan para pencemar membeli kredit dari inisiatif yang mengurangi atau mencegah emisi.
Meskipun ada tantangan dan kritik mengenai kelangsungan beberapa skema penggantian kerugian karbon, permintaan terhadap kredit tersebut diperkirakan akan meningkat.
Sejak tahun 2013, Rimba Raya telah mengeluarkan lebih dari 30 juta kredit karbon dan memensiunkan lebih dari 25 juta orang, menjadikannya sumber penyeimbangan karbon terbesar di dunia. Rencana KarbonSebuah organisasi nirlaba yang menggunakan ilmu pengetahuan dan data untuk menganalisis solusi iklim.
Seiring berkembangnya pasar global untuk penyeimbangan karbon, pemerintah mulai mengakui proyek-proyek ini sebagai aset negara dan mengusulkan langkah-langkah yang dapat mengurangi pasokan global sekitar 11% pada tahun 2050, yang dapat menaikkan harga, menurut laporan BNEF pada bulan Februari.
Indonesia, khususnya, sedang mempertimbangkan penyeimbangan karbon sebagai sumber pendapatan potensial, dan ada rencana untuk mencabut larangan penjualan kredit luar negeri yang ada saat ini.
Baca selengkapnya: Gold Standard dan Indonesia meluncurkan Satuan Tugas Asosiasi Perdagangan Karbon
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia