Pembuat kendaraan listrik (EV) yang terdaftar di Nasdaq yang berbasis di Vietnam, VinFast, memiliki rencana ambisius untuk mendirikan fasilitas manufaktur di India dan india. Sebagai langkah strategis untuk mendukung tujuan ekspansinya, perusahaan bersiap menerima suntikan dana tunai sebesar $1,2 miliar dari pendirinya Pham Nhat Vuong dan investor lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk hadir di 50 pasar secara global pada akhir tahun 2024.
Pratinjau dan Pendanaan
Pada kuartal ketiga, VinFast melihat pertumbuhan pasar EV dengan menjual 10,027 unit. Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang terjual sebanyak 9.535 unit dan sebagian besar kendaraan tersebut masuk ke armada perusahaan taksi milik pendiri Pham Nhat Vuong.
Vuong, yang secara pribadi memiliki 2,3 miliar saham Winfast, telah berkomitmen untuk mengumpulkan sekitar $700 juta untuk meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan. Pengajuan sekuritas mengungkapkan bahwa dia berencana menjual 46 juta saham selama enam bulan ke depan. Langkah ini mengikuti kontribusi sebelumnya sebesar $291 juta pada bulan September. Perusahaan mengharapkan untuk menerima hibah tambahan sebesar $500 juta dari induknya Vingroup.
Harga saham
Winfast menjadi berita utama pada bulan Agustus ketika menjadi perusahaan Vietnam pertama yang melakukan IPO di Amerika Serikat. Namun, perubahan ini dibarengi dengan apa yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai “fluktuasi harga yang aneh” pada harga saham perusahaan. Owen Lamont, seorang analis dan mantan profesor keuangan Yale, mengatakan bahwa dengan kurang dari 1% saham VinFast yang diperdagangkan secara publik, kepemilikan besar Vuong telah menghasilkan penilaian yang jauh lebih tinggi bagi perusahaan tersebut, bahkan melampaui produsen mobil AS Ford. titik. Menurut data terbaru, saham Winfast turun menjadi $8,50 dari puncaknya hampir $69 pada akhir Agustus.
Dalam pengajuan sekuritas, WinFast meluncurkan strategi penghematan biaya untuk manufakturnya yang akan meningkatkan rencana belanja modal dan menghasilkan penghematan $400 juta. Dana tersebut akan dialokasikan secara merata untuk pembangunan dua pabrik baru tahap pertama.
Produksi
Perusahaan berencana menggunakan tabungan tersebut untuk mendirikan pabrik CKD (Completely Knockdown) di negara terpadat di Asia Tenggara, india, dan India, pasar mobil terbesar ketiga di dunia. Pabrik CKD umumnya melibatkan pengiriman suku cadang mobil dari satu lokasi dan merakitnya di lokasi lain. Winfast telah menetapkan target ambisius untuk mencapai kapasitas produksi tahunan sebesar 50,000 kendaraan listrik per fasilitas, dengan produksi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026.
Strategi ekspansi VinFast melampaui Asia Tenggara, dengan rencana memasuki pasar Eropa dan Kanada. Awal tahun ini, perusahaan tersebut mengukir sejarah sebagai perusahaan Vietnam pertama yang mengekspor kendaraan ke Amerika Serikat. Namun, kendaraan tersebut mendapat ulasan positif dari industri, sehingga menyebabkan penarikan kembali karena potensi masalah keselamatan. VinFast juga memiliki portofolio sepeda motor dan bus listrik buatan Vietnam.
(Sumber data: Nikkei Asia)
(Kredit gambar: Shutterstock 2349385791)
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia